SINOPSIS Radiant
Office Episode 5 Bagian 1
Sumber gambar: MBC
Woo
Jin kecewa mengetahui jika tiga karyawan itu diterima melalui koneksi. Setidaknya,
mereka harus memenuhi kualifikasi untuk bisa bekerja disana. Pihak HRD enggan
memberikan penjelasan, kalau mau protes katakan langsung pada Tuan Park. Mereka
tidak bisa mengangkat moral pekerja jika melakukan perekrutan melalui koneksi.
Pihak
HRD menghela nafas lelah dan menyindir Woo Jin, “Kerjaannya GM Park pasti
susah.”
Tuan
Park masuk ke ruangan Woo Jin sambil marah-marah. Memangnya belakangan ini
menuduhnya adalah sebuah tren? Dia tahu kalau Woo Jin sudah mengadu tentangnya
ke Tim HRD. Woo Jin mengaku kesal, memangnya masuk akal merekrut Do Ki Taek
yang tidak diwawancarai sama sekali? Bukannya wajar mempertanyakan kenapa Tuan
Park menerima pelamar kerja ini?
Tuan
Park meminta Woo Jin tidak bersikap demikian, dia berkata begini karena dia
menganggapnya sebagai rekan dan adik. Woo Jin menolak dianggap begitu, anggap
dirinya sebagai General Manager.
Baiklah,
Tuan Park dengan dramatis meyakinkan jika ia merekrut mereka berdasarkan
penilaian dan pemahamannya, yang mungkin cara pandangnya berbeda dengan Woo
Jin. Dia menegaskan jika dirinya punya pendirian.
“Aku
mengerti. Pimpinlah tim-mu berdasarkan pendirianmu. Dan aku juga akan memimpin
tim-ku berdasarkan pendirianku sendiri. Aku tidak bisa terima cara mereka
direkrut kesini, jadi aku tidak akan bekerja dengan mereka lagi.”
“Kau
tidak menerima mereka? Bagaimana kalau aku membuatmu menerimanya?” tanya Tuan
Park mantap.
Tuan
Park mengumpulkan tiga karyawan dihadapan Woo Jin. Dia ingin melakukan
wawancara ulang untuk membersihkan dirinya dari tuduhan. Pertama, dia pun
mencecar Ho Won mengenai pekerjaan kedua orangtuanya? Apa orangtuanya ada
hubungannya dengan Hauline?
Ho
Won menggeleng bingung, “tidak.”
Diluar
ruang meeting, semua orang saling kontak mata, mencurigai pertemuan karyawan
kontrak dengan Woo Jin dan Tuan Park. Dia yakin ada hawa-hawa aneh disana. Dia mendengar
jika ada masalah perekrutan. Ji Na terusik dengan Asisten Lee yang berbicara
disampingnya, hawa mulutnya baru. Bukannya berhenti berbicara, Asisten Lee
semakin menyemburkan nafasnya ke muka Ji Na.
Ho
Won dengan hati-hati bertanya, apa mereka dipanggil kesini karena Woo Jin
mencurigai mereka? Tidak, Tuan Park menunjuk dirinya yang dicurigai oleh Woo
Jin. Namun Woo Jin membenarkan ucapan Ho Won, dia mencurigai Tuan Park dan
mereka bertiga.
“Aku
saja pertama kali bertemu GM Park disini.” Ucap Ho Won.
“Kau
dengar itu? Dia pertama kali bertemu denganku disini. Kenapa kau selalu bilang kalau
aku menerima mereka lewat koneksi?”
Woo
Jin cuma ingin memastikan saja kecurigaannya. Dari sekian banyaknya kandidat,
kenapa dia memilih mereka bertiga? Sulit menerima kenyataan jika ia
memperkerjakan seorang tanpa melewati wawancara. Ki Taek ingin membela diri
tapi Woo Jin langsung menyela ucapannya, dia tidak membutuhkan opini pribadi.
Ho
Won sekali lagi memastikan jika keluarganya bukanlah dari keluarga mampu.
Menurutnya, ia dipekerjakan disana berdasarkan CV yang ia kirimkan. Woo Jin
balik tanya, apa mereka pikir mereka layak menjadi karyawan tetap setelah
bekerja disana selama tiga bulan? Tawaran posisi tetap itu tidak berlaku lagi.
Tidak
bisakah mereka mengubah pandangan Woo Jin pada mereka? Ho Won meminta Woo Jin
menjelaskan caranya, lagipula masih ada sisa waktu sebelum kontraknya habis.
Tuan Park membela mereka bertiga, mereka membutuhkan orang pintar seperti Kang
Ho, orang baik seperti Ki Taek dan rumput liar seperti Ho Won. Ho Won adalah
pekerja yang gigih.
“Ya.
Tolong berikan kami kesempatan, GM Seo.” Pinta Ho Won.
Woo
Jin menyaratkan sebuah kompetisi yang adil dan transparan. Tapi, masih tetap
tidak adil namanya jika mereka memberikan kesempatan pada orang yang tidak bisa
dipercaya. Ho Won bicara dengan hati-hati, tapi.. bukankah ini menjadi tugas
Tuan Park untuk membuktikan jika dugaan Woo Jin salah?
“Aku?”
Tuan Park mendelik kaget.
Tuan
Park mengadukan masalah perekrutan pada Seo Hyun. Ada GM yang masih muda dan
menuduhnya menerima para karyawan sementara dengan tidak adil. Seo Hyun menebak
kalau orang yang dimaksud Tuan Park adalah General Manager Seo Woo Jin.
Tuan
Park membenarkan. Dia sebenarnya tidak tahu bagaimana Woo Jin diterima di
perusahaan. Tidak ada orang yang mengenal dia sebelumnya. Dia orang yang tidak
mau mendengar masukan orang lain. Akhir tahun nanti, Tim Marketing dan Tim
Penjualan akan digabung. Ia akan mengatasinya saat itu.
“Jika
kau meributkan masalah kecil seperti ini pasti di kemudian hari akan lebih
parah. Mereka juga merekomendasikanmu pada kami karena kau dapat dipercaya dan
kompeten. Tapi kau datang padaku mengadu karena kau tidak bisa menangani
masalah kecil seperti ini.” ujar Seo Hyun dingin.
Kontan
Tuan Park terkejut menerima reaksi demikian, dia hanya mengatakannya saja. Seo
Hyun semakin dingin dalam menanggapi jawaban Tuan Park, kenapa dia jadi khawatir
begitu? Dia kan punya rekam jejak yang bagus. Dia tidak melakukan pelanggaran
kan?
Tuan
Park tersenyum ramah mengiyakan. Namun dalam batinnya, dia terus mengumpati Seo
Hyun yang dianggapnya sombong.
Tanpa
mereka sadari, dari kejauhan terdengar seseorang tengah memotret pertemuan mereka
berdua.
Ji
Na menemui Ki Taek yang sedang menyendiri di tangga. Dia panik menanyakan kabar
yang mengatakan jika GM Seo Woo Jin mencurigai proses perekrutan mereka. Ki
Taek menganggap hal itu sangat wajah karena dia masuk ke Hauline tanpa
wawancara. Ji Na semakin khawatir, jadi apa yang akan ia lakukan? Apa Ki Taek
akan menjelaskan jika dia tidak ikut wawancara karena Ji Na?
“Kenapa
kau selalu panik begitu?”
“Terus
kenapa kau selalu disaat seperti ini?” sentak Ji Na kesal dan pergi
meninggalkan Ki Taek.
Saat
tengah bekerja, Ki Taek tidak bisa duduk tenang. Ia melirik Ho Won, ia berdiri dan
menyatakan jika ia akan bicara pada GM Seo Woo Jin. Ia yang akan
bertanggungjawab atas masalah ini. Ho Won terperangah saat Ki Taek mantap
melangkahkan kakinya menuju ruang kerja Woo Jin. Namun sigap Ji Na mendahului
Ki Taek, dia melongok ruang kerja Woo Jin dan memberitahukan jika waktu rapat
mereka berubah.
Sebelum
rapat di mulai, Ji Na mengirimkan SMS pada Ki Taek, dia menyuruhnya supaya
tidak mengatakan apapun perihal dia tidak ikut wawancara.
Rapat
dimulai, Tuan Park sudah malah membaca proposal Woo Jin yang membahas belanja
online. Dia lebih memilih untuk memperkuat penjualan melalui toko, kenapa
susah-susah menggunakan belanja online disaat toko mereka sudah tersebar luas?
Woo Jin tidak sependapat karena dia mendukung adanya belanja online yang lebih
memudahkan pelanggan.
Mereka
berdua asyik adu pendapat sendiri. Sedangkan karyawan lain mulai bosan dan
mencorat-coret kertasnya dengan iseng. Bahkan Kang Ho sampai ngantuk karena
saking bosannya. Asisten Lee membatin, harusnya mereka membatasi waktu rapat
supaya tidak lebih dari 20 menit. Jae Min juga membantin santai, biarin saja
mereka adu pendapat toh hasilnya hanya mereka berdua yang menentukan.
Tuan
Park mulai sebal sendiri karena omongannya tidak didengar Woo Jin. Ia membuka
jendela ruangan supaya ada pergantian udara. Tapi celakanya, saat jendela
dibuka, angin berhembus sangat kencang dan membuat kertas-kerta di meja
berterbangan. Kontan pegawai lain kalang kabut memungut kertas penuh coretan
gaje.
Naasnya,
kertas milik Asisten Lee terbang tepat mengenai muka Tuan Park. Dia tengah
melakukan tes kecocokan nama Woo Jin dan Tuan Park, hasilnya cuma 2%. Tuan Park
nyinyir berkomentar jika seharusnya hasil kecocokan itu kurang dari dua persen.
Tuan Park pun meninggalkan ruang rapat dengan geram.
Woo
Jin melanjutkan jalannya rapat dengan mengintruksikan Ji Na supaya membuat
kontrak dengan Modern Goods untuk pasokan bantal. Ji Na menawarkan untuk
menggunakan produsen Fine Goods saja, perusahaan mereka pernah bermasalah
dengan Modern Goods sehingga akan sulit membuat kesepakatan dengan mereka.
“Bukannya
ini karena kau tidak mau mengusahakannya?”
Ji
Na menyangkal ucapan Woo Jin, tidak. Bertepatan saat itu juga, Ki Taek
mengirimkan SMS pada Ji Na mengatakan jika ia tidak bisa diam dan akan
memberitahukannya pada General Manager Seo.
Kontan
Ji Na menyarankan pada Woo Jin supaya karyawan kontrak saja yang bertugas
membuat kesepakatan dengan mereka. Manager Heo kurang yakin, dia berbisik pada
Woo Jin mengatakan jika itu akan sulit dikerjakan.
Tapi
Woo Jin malah sependapat dengan saran Ji Na, dia menugaskan mereka bertiga
untuk membuat kesepakatan dengan Modern Goods. Ho Won ragu, bukankah tadi
Manager Ha dan Manager Jo mengatakan jika itu akan sulit?
“Bukan
tes namanya kalau tidak sulit. Baiklah.
Aku akan membiarkan kalian bertiga menangani kontrak dengan Modern Goods. Pastikan
kalian berhasil. Karena ini akan menjadi tes kerja kalian.” Pungkas Woo Jin.
Asisten
Lee sibuk dengan kertasnya. Dia terpana saat melihat hasil kecocokan nama Ho
Won dan Woo Jin hasilnya 99%, uwa, daebak!
Ki
Taek, Kang Ho dan Ho Won berdiri di pabrik Modern Goods dengan lemas. Kang Ho
mencoba berfikir positif, mungkin kalau mereka berhasil menangani masalah ini
maka kecurigaan Woo jin akan berakhir. Ho Won berharap demikian. Ki Taek
meminta maaf pada keduanya.. tapi tidak ada gunanyan menangisi susu yang sudah
tumpah, mereka harus menanganinya sekarang.
Ki
Taek berjalan menuju pabrik dengan mantap. Kang Ho heran, kenapa Ki Taek terus
mengucapkan maaf? Ho Won pikir karena dia tidak ikut wawancara kali.
Presdir
Modern Goods menyambut kedatangan mereka dengan ramah. Namun sesaat kemudian,
keramahannya langsung menghilang saat tahu mereka bertiga karyawan Hauline. Dulu
waktu dia baru memulai usaha dan mengirim produknya ke Hauline, apa mereka tahu
bagaimana mereka mempermalukannya?
Ho
Won mencoba memohon, dia hanyalah karyawan kontrak dan jika ia tidak bisa
mengatasinya maka mereka akan mendapat masalah. Presdir sama sekali tidak
perduli dengan bujukan mereka.
Tidak
mau menyerah begitu saja, trio karyawan magang menggunakan tenaganya untuk
membantu karyawan disana. Presdir menghentikan niat baik mereka, dia menyuruh
ketiganya supaya pergi. Karyawannya sudah ada yang melakukan pekerjaan itu. Ho
Won terus memperhatikan wajah Presdir Modern Goods, dia terdiam menyadari
sesuatu.
Mobil
barang sudah berangkat, ketiganya merasa senang sudah menyelesaikan pekerjaan
mereka. Presdir datang, Ki Taek yakin jika keteguhan mereka akan membuahkan
hasil. Namun Presdir mengatakan jika ia tetap tidak mengubah keputusannya,
kalau dia berubah keputusan mungkin sudah ia lakukan sejak awal. Ia memberikan
amplop upah kerja ketiganya, gunakan untuk membeli makan. Dia tidak suka punya
hutang budi pada orang lain.
Ho
Won sekali lagi ingin mengatakan sesuatu, namun ia mengurungkan niatnya.
Manager
Heo memberikan foto Seo Hyun pada Woo Jin. Orang itu adalah orang yang sering
ditemui oleh Tuan Park. Dia tak tahu siapa dia, tapi dia bukanlah seorang subkontraktor.
Woo Jin terdiam sejenak, dia tak menyangka jika Manager Heo senang melakukan
penyelidikan begini.
“Aigoo.
Ada banyak orang mengawasinya selain aku. Tapi, GM Seo, ada orang yang ingin
bertemu denganmu.”
Woo
Jin menemui seseorang di rumah megahnya, ia pun memperkenalkan diri sebagai
General Manager di Hauline. Pria itu mengatakan jika Manager Heo sudah
menceritakan banyak hal tentangnya. Dia mengaku menerima perusahaan setelah
mendapatkan warisan ayahnya. Ketika ia mengembangkan perusahaannya, ada seorang
pekerja baru yang dipekerjakan di pabrik, Manager Heo-lah orangnya.
“Kudengar
Anda tidak mengelola perusahaan lagi. Boleh saya bertanya kenapa anda ingin
menemui saya?”
Woo
Jin sudah dalam perjalanan pulang, dia masih ingat dengan percakapannya bersama
pria tadi.
Pria
itu mengibaratkan membesarkan perusahaan, sama halnya dengan membesarkan anak. Ketika
sudah besar, perusahaan itu bukan lagi menjadi miliknya seorang. Perusahaan itu
menjadi milik karyawan dan konsumen yang menggunakan produk mereka. Woo Jin
mengutarakan pendapatnya jika Hauline adalah perusahaan bagus dimana
pemimpinnya tidak menyalahgunakan kekuasaan.
Tapi,
dia berharap Hauline bisa menjadi tempat dimana kerja kerasnya dan
teman-temannya diakui. Pria itu mengaku paham, dia yakin jika Manager Heo akan
membantunya.
“Bukankah
Anda ini mencoba memanfaatkan saya?” tanya Woo Jin.
“Kau
sepertinya bukan orang yang mudah dimanfaatkan.”
Episode 5 part 2 nya mana
BalasHapus